MELAK – Nama Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Pemerintah Kabupaten Kutai Barat, Sahadi, masuk dalam bursa Calon Bupati dalam Pilkada Tahun 2024 mendatang.
Sosok Sahadi yang dikenal piawai dalam birokrasi dan sangat merakyat menjadi modal penting dalam menapaki konstestasi memilih Bupati Kutai Barat mendatang.
Dukungan agar Sahadi maju menjadi Calon Kepala Daerah ditunjukkan oleh beberapa relawan. Salah satunya yang sudah masif melakukan gerakan adalah “Sahabat Sahadi”.
Relawan “Sahabat Sahadi” bahkan sudah melakukan aksi Door to Door Campaign (DTDC) yang langsung menyasar langsung ke rumah penduduk dalam upaya memperkenalkan sosok Sahadi kepada masyarakat.
Koordinator “Sahabat Sahadi”, Rizaldo mengatakan, jika DTDC pada tahap awal ini bakal menyasar kepada 10.000 rumah yang ada di Kutai Barat. Tujuannya, adalah untuk memperkenalkan kepada masyarakat perihal sosok Sahadi.
“Ini adalah sosialisasi tahap awal, selain kami memberikan informasi kepada masyarakat terkait siapa itu Bapak Sahadi, relawan juga membagikan flyer, kalender dan media lain sebagai sarana informasi kepada masyarakat,” kata Rizaldo.
Ia menjelaskan, nantinya relawan akan terbentuk di setiap kecamatan hingga tingkat kampung. Sebagai informasi, Kabupaten Kutai Barat sendiri memiliki 16 Kecamatan dan 194 Kampung dan terbagi atas 3 Daerah Pemilihan (Dapil).
“Tahap awal kami menyasar 10.000 rumah, nantinya setelah relawan terbentuk di setiap kecamatan dan setiap Kampung maka, semua rumah akan sasar untuk sosialisasi atau DTDC,” bebernya.
Rizaldo menegaskan, jika sosok Sahadi merupakan figur yang tepat untuk menjadi Bupati Kutai Barat pada periode 2024 – 2029 mendatang. Ia menjelaskan, sosok Sahadi selain sudah berpengalaman dan piawai dalam birokrasi juga dikenal merakyat, serta mau mendengar keluhan masyarakat.
“Kami relawan memandang Pak Sahadi adalah sosok yang sangat cocok untuk menjadi Bupati Kutai Barat selanjutnya,” imbuhnya.
Ia juga menambahkan, Sahadi merupakan sosok yang mampu melanjutkan pembangunan positif yang sudah dirintis oleh Bupati FX Yapan. Apalagi, Sahadi juga merupakan adik kandung bupati saat ini.
“Masyarakat ingin agar pembangunan yang positif di era bapak FX Yapan ini bisa dilanjutkan. Kami memandang ada banyak agenda besar menunggu di Kutai Barat, salah satunya berkaitan dengan IKN. Karena itu, kami menilai kepemimpinan Sahadi nantinya sangat relevan dalam situasi seperti itu. Dibutuhkan pengalaman dan kemampuan dalam birokrasi,” bebernya.
Rizaldo berharap, DTDC ini bisa memberikan gambaran kepada masyarakat Kutai Barat terkait calon sosok pemimpin mereka di masa mendatang. Sebab, menurut Rizaldo di tangan pemimpin yang tepat, maka pembangunan dan kesejahteraan masyarakat bisa terealisasi dengan baik. (Red)